Tahun Baru dan Wajah Baru Indonesia
Oleh: Mochammad Sayyidatthohirin
Alumnus MAN Blora, Mahasiswa Peraih Beasiswa Bidikmisi UIN
Walisongo
Sebentar lagi tahun akan berganti dari 2014 menjadi 2015.
Bertepatan dengan ini pula, bangsa Indonesia telah memiliki Presiden baru,
yakni Joko Widodo (Jokowi). Maka, secara otomatis pemerintah (dalam hal ini Presiden
Jokowi beserta para menteri dan seluruh pemimpin di negeri ini) memiliki satu
tanggung jawab besar yang harus direalisasikannya, yaitu bagaimana caranya
supaya mereka mau dan mampu mengubah kondisi bangsa Indonesia menjadi lebih
baik dari sebelumnya dari berbagai aspek, diantaranya; pendidikan, sosial-politik,
hukum, ekonomi, dan lainnya.
Selama ini, dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman
pemerintahan Sukarno hingga SBY, bangsa ini tak henti-hentinya dirundung
masalah silih berganti. Mulai dari aspek pendidikan yang di setiap pergantian
Menteri Pendidikan lebih sering pula berganti kurikulum. Dalam aspek
sosial-politik, di setiap momen pemilu atau pilkada selalu muncul perselisihan
dan permusuhan antar kelompok, bahkan hampir setiap minggu pasti muncul masalah
perpolitikan di lingkungan pemerintah, khususnya di DPR. Sedangkan dalam aspek
hukum, bangsa ini masih jauh dari keadilan yang sesngguhnya. Slogan suremasi
hukum’semua sama di mata hukum’ seolah tinggal teori belaka. Sebab, dalam
kehidupan nyata, yang berlaku adalah bagi yang beruang banyak atau yang
berkuasa, maka merekalah ‘pemilik hukum’. Dan masih banyak masalah lainnya di
berbagai aspek yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Meskipun demikian, bangsa Indonesia tak boleh putus asa (QS. Yusuf : 87) dan jangan pernah khawatir dengan kondisi yang sangat
memprihatinkan ini. Sebab, Allah SWT. telah memberikan suat masalah sesuai
kemampuan hambanya (QS. Al-Baqoroh : 286). Maka,
muncul slogan di HMI yang berbunyi Yakin Usaha Smpai (YAKUSA). Itu semata-mata
ntuk memotivasi diri kita supaya tetap semangat dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegeara.
Untuk itu, dalam rangka menyambut tahun baru, mari kita semua
bersama-sama bersinergi dan saling menopang untuk mewujudkan ‘wajah Indonesia’
yang baru. Mari kita mewujudkannya dengan berbagai usaha dan upaya. Perbedaan
ras, suku, agama, dan budaya tidak menjadikan penghalang bagi kita untuk tetap
menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Eka, sehingga tercipta persatuan dan
kesatuan yang kokoh antar sesama rakyat Indonesia. Sebab, secara kodrati kita
sebagai makhluk sosisal (zoon politicon) sebagaimana pendapat
Aristoteles bahwa kita pasti membutuhkan orang lain. Maka,sinergitas dari semua
pihak sangat menentukan nasib bangsa ini ke depan. Apabila kita semua bersatu
dan kompak dalam berbagai hal, maka tidak mstahil kita akan menjadi bangsa yang
maju. Begitu pula sebaliknya.
Adapun pihak pemerintah harus benar-benar mewujudkan kabinet kerja,
kerja, dan kerja, sehingga akan tampak jelas perubahan bangsa ini menjadi lebih
baik di segala aspek kehidupan. Sebab, selain memiliki tanggung jawab besar
dalam merealisasikan visi misi, pemerintah saat ini memiliki tugas besar dan berat
yaitu menyelesaikan ‘PR’ peninggalan pemerintahan sebelumnya yang menuntut
untuk diselesaikan pula. Maka, tidak ada istilah ‘bersantai’ dalam pemerintahan
masa kini. Namun sebaliknya. Pemerintah harus ‘berlari sekencang-kencangnya’
dalam menjalanan roda kepemrintahan saat ini.
Di tahun baru nanti, tentu bangsa Indonesia akan memperoleh
tantangan dengan dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang baru pula.
Terlebih lagi pada tahun 2015 nanti, program Asian Economic Commnity (AEC) atau
lebih terkenal disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) akan mulai
diberlakukan. Ditambah lagi dengan adanya fenomena kondisi bangsa Indonesia
yang mengalami bonsdemografi. Itu bisa menjadi berkah atau musibah, tergantung
dari kita. Maka, kondisi ini semakin menuntut pemerintah dan masyarakat
Indonesia supaya mau ‘membuka mata’ lebar-lebar. Artinya, seluruh warga
Indonesia harus berusaha mengoptimalkan momen ini untuk peningkatakn kualitas
diri.
Sedangkan di sisi lain, pemerintah harus memiliki strategi jitu
untuk membuat kondisi bangsa Indonesia menjadi lebih baik, bukan semakin
sengsara. Sebab, melalui kebijakan-kebijakan, pemerintah memiliki peran besar
dalam penentuan nasib masa depan Indonesia. Apabila kebijakan-kebijakan itu
hanya semu, alias seolah-olah pro rakyat tapi sejatinya ‘mencekik’ rakyat,
tidak mustahil dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan tinggal kenangan. Sebab,
ke depan, tantangan bangsa Indonesia akan sangat besar. Selain persaingan dari
orang intern (penduduk pribumi), pemerintah beserta rakyat akan bersaing dengan
orang ekstern (bangsa asing) di lapangan secara langsung.
Namun, jika pemerintah cerdas dalam membuat kebijakan dan memang
pro rakyat dan rakyat senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas
diri, maka bangsa Indoesia akan berpeluang besar menjadi bangsa yang unggul,
tangguh, dan kompetitif di masa mendatang.
Selanjutnya, diperlukan beberapa langkah nyata baik dari pihak
pemerintah maupun rakyat. Pertama, pemerintah harus membuat kebijakan brilliant
di seluruh aspek kehidupan yang pro rakyat, terutama pendidikan. Sebab,
pendidikan menjadi sumber dari segala aspek. Apabila pendidikan bangsa
Indonesia memang berkualitas, maka akan berpeluang besar mengantarkan bangsa
ini menuju jalan kesejahteraan.
Kedua, setiap warga Negara Indonesia harus mendukung
kebijakan-kebijakan ppemerintah yang pro rakyat. Ini menjadi salah satu factor
terpenting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Sebab, tanpa dukungan rakyat, maka
kebijakan pemerintah mustahil bias terealisasikan. Sebab, target utama munculnya
kebijakan pemerintah adalah untk kemaslahatan umat.
Ketiga, dalam pelaksanaan itu semua, semua pihak harus
melaksanakannya secara ikhlas dan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945, Undang-Undang (UU), serta dasar Negara Indonesia yang lainnya.
Dengan begitu, semoga ke depan masyarakat tidak hanya semarak meramaikan agenda
tahun baru, akan tetapi yang lebih urgen adalah senantiasa menjadi WNI sejati
dan melaksanakan tugas masing-masing di bidangnya, sehingga akan mampu
memunclkan wajah baru Indonesia yang lebih baik. Indikatornya ialah ke depan
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkualitas, unggul, maju, berdikari,
berani dan mampu bersaing dengan bangsa lain, sejahtera, serta kemiskinan dan
pengangguran bisa ditekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar