Oleh: Mochammad Sayyidatthohirin
Qari’ Juara 1 Provinsi Jateng, Peraih Beasiswa Bidikmisi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang
Saat ini, umat islam di seluruh dunia sedang bahagia. Pasalnya,
bulan suci ramadhan telah datang. Bulan yang diketahui dengan berbagai predikat
mulia dan ‘obral’ pahala dari Allah SWT. Dan yang terpenting, bulan ramadhan
merupakan bulan yang penuh berkah. Sebab, Allah akan melipatgandakan pahala
sebanyak-banyaknya kepada umat muslim yang mau berbuat kebajikan di bulan suci
ramadhan. Maka dari itu, sungguh merugi bila kita umat muslim tidak mau
memanfaatkan bulan ramadhan dengan maksimal. Salah satu pahala tinggi yang
dapat kita raup di bulan suci itu ialah dengan ikhlas bersedekah terhadap
sesama.
Jangan salah, bahwa bersedekah merupakan salah satu bentuk ibadah ghoiru
mahdhoh yang berpahala berlipatganda dari Allah, apalagi jika dilakukan di
bulan suci ramadhan. Syarat utamanya ialah dilakukan dengan penuh tulus ikhlas
dan dilakukan secara sah sesuai ajaran nabi Muhammad SAW. Sebab, apabila bila
mau bersedekah namun menafikan sifat ketulusan, otomatis perbuatannya itu tidak
akan bernilai ibadah, melainkan justru dapat mengakibatkan suatu masalah.
Dengan kata lain, orang itu bersedekah karena riya’ dengan berorientasi mencari
popularitas. Jika sampai itu terjadi, maka sia-sia belaka upayanya.
Poin terpenting yang perlu kita ketahui bersama yaitu, bahwa
bersedekah dalam konteks pembahasan ini tidak hanya sebatas memberikan uang,
makanan, ataupun barang berharga lain yang bersifat material. Sebab, mayoritas
masyarakat jika mendengar/ membaca kata sedekah, dalam paradigm merka akan
berpikiran demikian itu. Padahal, jika kita pahami lebih mendalam, sebenanrya
makna bersedekah tidak hanya sebataas itu. Itu hanya sebagian covernya saja.
Substansinya justru sangat luas hingga mencakup berbagai aspek, baik
pendidikan, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun aspek lainnya.
Maka, dalam konteks ini, selain sedekah dimaknai sebagai suatu
upaya seseorang untuk memberi suatu materi berupa makanan-minuman, uang,
pakaian, maupun barang lainnya kepada umat yang membutuhkan dengan niat
menolong serta ikhlas, sedekah juga dapat dimaknai sebagai upaya seseorang
untuk menolong orang lain dengan niat tulus ikhlas yang berupa pemberian jasa,
seperti mengajari, mendidik, maupun bentuk jasa lainnya yang dapat bermanfaat
bagi orang lain.
Yang lebih penting lagi dan perlu diketahui serta direalisasikan
oleh umat muslim yaitu bahwa bersedekah memiliki beraneka ragam keutamaan yang
sangat dahsyat yang semuanya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
sehingga urusan sehari-hari dapat menjadi lancar. Dan keutamaannya menjadi
lebih besar nan dahsyat ketika dilakukan ketika di bulan ramadhan.
Meskipun demikian, dalam bersedekah, jangan sekali-kali kita umat
muslim hanya berorientasi sebatas ingin meraih berkah atau keutamaannya saja,
sehingga menafikan niat tulus ikhlas yang justru itu sebenanrya menjadi orientasi
utama orang bersedekah. Adapun di antara keutamaan bersedekah menurut Ibnu
Hajar Al Haitami dalam kitab Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad
Dhiyaafah, ialah menghapus dosa. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW.
Pernah bersabda yang artinya, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air
memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih
At Tirmidzi, 614).
Dalam melakukan ini, yang harus diingat dan direalisasikan pula
ialah jangan sampai kita rajin bersedekah namun kita juga rajin brmaksiat, atau
justru yang lebih hina lagi harta yang kita gunakan untuk bersedekah merupakan
hasil dari usaha yang haram/ dilarang baik dalam norma agama, adat, maupun
negara.
Selanjutnya, orang yang bersedekah akan memeproleh naungan di hari
akhir. Keterangan ini sebagaimana hadist nabi yang berarti, “Seorang
yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu
sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421). Hadist tersebut menunjukkan
bahwa salah satu golongan umat yang akan memperoleh naunagan di hari akhir di
antara 7 yang lain ialah mereka yang ikhlas bersedekah.
Lalu, bersedekah dapat melipatgandakan harta. Orang yang ikhlas
bersedekah, cepat atau lambat, hartanya akan menjadi berlipat ganda. Dengan
kata lain, bersedekah bukan membuat orang miskin, tapi justru dapat menjadikan
orang kaya. Namun itu jangan yang dijadikan sebagai acuan atau orientasi untuk
bersedekah. Sebab, bias dikatakan semua keutamaan bersedekah itu merupakan
bonus. Tujuan utama harus tetap niat menolong sesama yang membutuhkan dengan
tulus ikhlas. Selain itu, keutamaan bersedekah ialah dapat menolak balak,
menolak penyakit, mempererat ukhuwah islamiyah, membebaskan siksa kubur, dan lain-lain.
Sedangkan di antara keutamaan bersedekah di bulan ramadhan ialah selain
memperoleh berbagai keutamaan asli bersedekah juga memeproleh pahala berlipat,
yakni jika puasa diintegrasikan dengan sedekah dan shalat malam, maka
jaminannya adalah surga, memperoleh pahala tambahan puasa orang lain, dan lebih
dimudahkan.
Dengan melakukan sedekah, insyaallah dijamin kita umat muslim akan
sukses meraih berkah bulan ramadhan dengan berbagai macam keutamaannya itu yang
nilainya tiada bandingannya. Semoa kita termasuk golongan umat yang beruntung.
Salam fastabiqul khoirot. Wallahu a’lam bi alshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar