Selasa, 30 Juni 2015

Meraih Berkah Ramadhan dengan Bersedekah (Dimuat di Koran Jateng Pos edisi Ahad, 28 Juni 2015)




Meraih Berkah Ramadhan dengan Bersedekah
Oleh: Mochammad Sayyidatthohirin
Qari’ Juara 1 Provinsi Jateng, Peraih Beasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang
Saat ini, umat islam di seluruh dunia sedang bahagia. Pasalnya, bulan suci ramadhan telah datang. Bulan yang diketahui dengan berbagai predikat mulia dan ‘obral’ pahala dari Allah SWT. Dan yang terpenting, bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Sebab, Allah akan melipatgandakan pahala sebanyak-banyaknya kepada umat muslim yang mau berbuat kebajikan di bulan suci ramadhan. Maka dari itu, sungguh merugi bila kita umat muslim tidak mau memanfaatkan bulan ramadhan dengan maksimal. Salah satu pahala tinggi yang dapat kita raup di bulan suci itu ialah dengan ikhlas bersedekah terhadap sesama.
Jangan salah, bahwa bersedekah merupakan salah satu bentuk ibadah ghoiru mahdhoh yang berpahala berlipatganda dari Allah, apalagi jika dilakukan di bulan suci ramadhan. Syarat utamanya ialah dilakukan dengan penuh tulus ikhlas dan dilakukan secara sah sesuai ajaran nabi Muhammad SAW. Sebab, apabila bila mau bersedekah namun menafikan sifat ketulusan, otomatis perbuatannya itu tidak akan bernilai ibadah, melainkan justru dapat mengakibatkan suatu masalah. Dengan kata lain, orang itu bersedekah karena riya’ dengan berorientasi mencari popularitas. Jika sampai itu terjadi, maka sia-sia belaka upayanya.
Poin terpenting yang perlu kita ketahui bersama yaitu, bahwa bersedekah dalam konteks pembahasan ini tidak hanya sebatas memberikan uang, makanan, ataupun barang berharga lain yang bersifat material. Sebab, mayoritas masyarakat jika mendengar/ membaca kata sedekah, dalam paradigm merka akan berpikiran demikian itu. Padahal, jika kita pahami lebih mendalam, sebenanrya makna bersedekah tidak hanya sebataas itu. Itu hanya sebagian covernya saja. Substansinya justru sangat luas hingga mencakup berbagai aspek, baik pendidikan, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun aspek lainnya.
Maka, dalam konteks ini, selain sedekah dimaknai sebagai suatu upaya seseorang untuk memberi suatu materi berupa makanan-minuman, uang, pakaian, maupun barang lainnya kepada umat yang membutuhkan dengan niat menolong serta ikhlas, sedekah juga dapat dimaknai sebagai upaya seseorang untuk menolong orang lain dengan niat tulus ikhlas yang berupa pemberian jasa, seperti mengajari, mendidik, maupun bentuk jasa lainnya yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Yang lebih penting lagi dan perlu diketahui serta direalisasikan oleh umat muslim yaitu bahwa bersedekah memiliki beraneka ragam keutamaan yang sangat dahsyat yang semuanya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain sehingga urusan sehari-hari dapat menjadi lancar. Dan keutamaannya menjadi lebih besar nan dahsyat ketika dilakukan ketika di bulan ramadhan.
Meskipun demikian, dalam bersedekah, jangan sekali-kali kita umat muslim hanya berorientasi sebatas ingin meraih berkah atau keutamaannya saja, sehingga menafikan niat tulus ikhlas yang justru itu sebenanrya menjadi orientasi utama orang bersedekah. Adapun di antara keutamaan bersedekah menurut Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, ialah menghapus dosa. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW. Pernah bersabda yang artinya, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).
Dalam melakukan ini, yang harus diingat dan direalisasikan pula ialah jangan sampai kita rajin bersedekah namun kita juga rajin brmaksiat, atau justru yang lebih hina lagi harta yang kita gunakan untuk bersedekah merupakan hasil dari usaha yang haram/ dilarang baik dalam norma agama, adat, maupun negara.
Selanjutnya, orang yang bersedekah akan memeproleh naungan di hari akhir. Keterangan ini sebagaimana hadist nabi yang berarti, “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421). Hadist tersebut menunjukkan bahwa salah satu golongan umat yang akan memperoleh naunagan di hari akhir di antara 7 yang lain ialah mereka yang ikhlas bersedekah.
Lalu, bersedekah dapat melipatgandakan harta. Orang yang ikhlas bersedekah, cepat atau lambat, hartanya akan menjadi berlipat ganda. Dengan kata lain, bersedekah bukan membuat orang miskin, tapi justru dapat menjadikan orang kaya. Namun itu jangan yang dijadikan sebagai acuan atau orientasi untuk bersedekah. Sebab, bias dikatakan semua keutamaan bersedekah itu merupakan bonus. Tujuan utama harus tetap niat menolong sesama yang membutuhkan dengan tulus ikhlas. Selain itu, keutamaan bersedekah ialah dapat menolak balak, menolak penyakit, mempererat ukhuwah islamiyah, membebaskan siksa kubur, dan lain-lain.
Sedangkan di antara keutamaan bersedekah di bulan ramadhan ialah selain memperoleh berbagai keutamaan asli bersedekah juga memeproleh pahala berlipat, yakni jika puasa diintegrasikan dengan sedekah dan shalat malam, maka jaminannya adalah surga, memperoleh pahala tambahan puasa orang lain, dan lebih dimudahkan.
Dengan melakukan sedekah, insyaallah dijamin kita umat muslim akan sukses meraih berkah bulan ramadhan dengan berbagai macam keutamaannya itu yang nilainya tiada bandingannya. Semoa kita termasuk golongan umat yang beruntung. Salam fastabiqul khoirot. Wallahu a’lam bi alshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar