LAPORAN
STUDI LAPANGAN
MUSEUM
RONGGOWARSITO
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.Si
\
Disusun oleh :
Mochammad
Sayyidatthohirin (123411069)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Museum
Ronggowarsito merupakan museum terbesar di Jawa Tengah. Museum tersebut
memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Museum unik tersebut dimanfaatkan untuk
menyimpan aneka ragam benda-benda bersejarah, baik berlatar belakang agama
Hindu, Budha, maupun Islam. Semuanya diamankan agar generasi penerus bangsa
dapat mengetahi, mempelajari, serta memahami aneka ragam kisah sejarah yang
dinilai sanagat bermakna, terutama yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
di Jawa Tengah.
Lokasi
museum tersebut terletak di jalan Abdurrahman Saleh, Semarang Jawa Tengah.
Sejumlah benda seperti miniature bangunan Jawa, fosil, miniatur peperangan di
Jawa, benda peninggalan masyarakat Jawa baik yang bercorak Hindu-Budha maupun
Islam, dan lainnya.
Agar
memudahkan pengunjung yang hadir, museum itu dibagi menjadi 4 bagian, yakni A,
B, C, dan D. Di masing-masing bagian terdapaat sejumlah benad bersejarah yang
khas yang memiliki nilai sejarah tinggi nan nik. Museum itu sekaligus menjadi
tempat wisata umum. Artinya, siapapun, baik dari kalangan proletar maupun
borjuis, abangan maupun santri, pejabat maupun rakyat iasa, semuanya boleh
mengunjunginya.
Oleh
karena, perlu kiranya saya sampaikan tentang sejumlah koleksi yang di museum
Ronggowarsito, mendeskripsikan nilai budaya Jawa serta nilai-nilai Islam dalam
budaya Jawa tersebut.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa macam koleksi benda di museum
Ronggowarsito?
2.
Apa
saja nilai budaya Jawa yang terkandung di dalamnya berdasarkan aspek sastra,
pewayangan, arsitektur, ekonomi dan pendidikan?
3.
Bagaimana
nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam benda-benada bernilai Jawa itu?
III.
PEMBAHASAN
A.
Koleksi
yang Ada di dalam Museum Ronggowarsito
Pada hari Ahad tanggal 10 Mei 2015 pukul 10.00, kami
mahasiswa UIN Walisongo Semarang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester 6
mengunjungi museum Ronggowarsito. Kami banyak menemui koleksi seperti bebatuan,
blencong, fosil, gerabah, terakota, atap sirap, mustoko masjid, tandu jenderal
Sudirman, gambaran perang ambarawa, gambaran perang Lima Hari di Semarang,
miniatur pemberontakan DI/TII, arca ganesha, tombak lajer, warak, relief
ramayana.
Di Museum itu juga terdapat koleksi aneka macam keris,
seperti tilam putih, jamang, sengkelat dan lainnya. Selain keris, ada juga
berbagai pameran busana tradisional Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY.
Ada juga berbagai miniatur bangunan seperti Masjid Agung Demak, Menara Masjid
Kudus, Vredeburg, Klenteng Sampoo Kong, Vihara Tanah Putih, Pura, Gereja
Bleduk, Gereja Gedangan, Masjid Baiturrahman.
Ada juga berbagai jenis koleksi wayang, seperti wayang
krucil, wayang golek, wayang kulit, wayang parwa (Mahabarata), wayang kandha
(Ramayana), wayang kidang kencana, wayang klithik gedhog, wayang dupara, wayang
budha, wayang warta, wayang sadat, wayang suket, wayang kancil.
Selain itu, ada juga koleksi alat musik seperti
angklung dan gamelan. Ada juga koleksi edukasi seperti palaentologika,
meteroit, fosil gajah, kerangka gajah, uang zaman dahulu dan lain sebagainya
dan ada juga gambaran rumah dan kehidupan ekonomi masyarakat Jawa lengkap
dengan pakaian identitas Jawa.
B. Nilai Budaya Jawa
Dilihat dari Aspek Sastra, Pewayangan, Arsitektur, Ekonomi dan Pendidikan
1.
Aspek
Sastra
Aspek
ini terlihat dari berbagai koleksi angklung dan gamelan dimana masyarakat bisa
memainkannya dan bisa menjadi alat musik iringan dalam sebuah pertunjukkan.
Selain itu, dari sejumlah desain miniatur seperti pura, gapura, masjid yang
menunjukkan nilai sastra cukup tinggi pada zaman dahulu .
2.
Aspek Pewayangan
Untuk aspek ini, kita bisa melihat dari berbagai
koleksi wayang seperti wayang parwa yang menceritakan tentang Mahabarata dan
wayang kandha yang menceritakan tentang Ramayana serta wayang yang lainnya yang
masing-masing memiliki kisah pewayangan tersendiri yang khas
3.
Aspek Arsitektur
Aspek ini bisa dilihat dari miniatur bangunan-bangunan
seperti miniatur Masjid Agung Demak, Menara Masjid Kudus, Vredeburg, Klenteng
Sampoo Kong, Vihara Tanah Putih, Pura, Gereja Bleduk, Gereja Gedangan, Masjid
Baiturrahman. Ada juga relief Ramayana, dimana relief tersebut sebagai simbol
budaya Jawa.
4.
Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi ini kita bisa melihat dari gambaran
kehidupan masyarakat Jawa yang digambarkan dengan rumah dan keluarga yang
sedang melakukan mata pencahariannya dengan kesederhanaannya dan penuh kerja
keras dalam melakukannya.
5.
Aspek Pendidikan
Kita bisa menemukan berbagai aspek pendidikan di
museum Ronggowarsito, masyarakat bisa mengetahui keaneragaman budaya Jawa
dimana setiap koleksi disertai dengan definisi dan penjelasan benda-benda
koleksi, sehingga dapat manambah pengetahuan bagi pengunjung. Ada juga disertai
dengan info mengenai fosil, palaentologi, kerangka gajah, koleksi uang kuno dan
juga berbagai gambaran peperangan yang terjadi di Jawa.
C. Nilai-nilai
Islam yang Terkandung dalam Budaya Jawa
Nilai Islam tampak pada miniatur bangunan Masjid Agung
Demak dan Menara Masjid Kudus (Masjid Aqsha). Bangunan Masjid Aqsha Kudus
bercorak bangunan Hindu dalam bentuk susunan bata merah tanpa perekat yang
mengingatkan pada kedhaton di komplek kerajaan Hindu. Bangunan tersebut
dimaksudkan untuk menarik simpati masyarakat Hindu pada waktu itu memeluk
Islam.
Masjid Aqsha Kudus memiliki corak khas Jawa dimana
memakai bentuk atap bertingkat atau tumpang tiga, yang diterjemahkan sebagai
lambang keislaman seseorang yang ditopang oleh tiga aspek, yaitu Iman, Islam
dan Ihsan dimana ditafsirkan tingkat dasar atau permulaan, tingkat menengah dan
tingkat akhir yang sejajar dengan jenjang vertikal Iman, Islam dan Ihsan
tersebut. Selain itu juga dianggap sejajar dengan syari’at, thoriqot dan
ma’rifat.
Selain masjid, ada juga warak yaitu mainan anak-anak
yang menggambarkan kendaraan burok yang dipakai nabi Muhammad SAW saat Isro’
Mi’roj. Warak ini digunakan pada saat menyambut datangnya bulan puasa atau
menyambut datangnya lebaran. Selain itu, nilai Islam juga terkandung pada
wayang. Wayang adalah budaya Jawa, awalnya wayang berceritakan Jawa, dan
sekarang juga ada wayang yang berceritakan tentang Islam dengan dilengkapi
dengan pakaian wayang yang Islami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar